Yang merasa dirinya enggak cantik atau enggak ganteng, di sini adakah kira kira? Saya enggak heran kalau setengah dari audiens aka kepoers feed saya akan mengacungkan jari..Apa yang membuat kamu merasa enggak pantas dapat predikat cantik atau ganteng? Ngerasa muka pas pasan? Pendek? Gemuk? Selalu jerawatan? Enggak pirang kayak ras Kaukasia? Hidung enggak mancung? Otak kurang bisa mencerna sesuatu secepat cahaya? Tahu gak sih, enggak ada habisnya kita membuat list kekurangan diri. Saya yakin pasti nyampe 1 kilometer panjangnya ketika kita menyebutkan kelemahan..Beauty comes in all shapes and sizes. Small, large, circle, thin crust, thick crust, stuffed crust, extra toppings. Lihatlah Pi**a H*t! Andai suatu hari tiba tiba ngurangin topping atau ketebalan rotinya berubah jadi setipis kulit lumpia, memangnya siapa yang mau? Kita sudah mengenai Pi**a H*t layaknya pizza yang biasa kita lihat..So are you. Saya tahu perumpamaan saya dodol, efek karena kemarin habis jadi karyawan dadakan buat bungkus pizza, but believe me, setiap orang yang mengenal dirimu apa adanya, yang mau menerima kamu apa adanya, tahu persis seberapa ganteng dan cantiknya kamu. Buat orang lain mungkin masalah omongan terkait fisik atau mental terdengar remeh dan cuma bercanda, tapi ketika mereka melakukannya tanpa tahu bahwa kamu bisa sakit hati, shame of him/her. Dia enggak tahu pesona kamu kayak gimana. Itu artinya apa? ..Mereka enggak bisa menghargai kamu sebagai kamu. Jauhilah orang orang toxic macem gini, kalau perlu ceburin ke empang. Karena rasanya terlalu nista menenggelamkan mereka ke lautan terdalam, biar Susi Pudjiastuti saja. Bukan apa apa, laut udah terlalu kotor tanpa perlu ditambah lagi micin bernama toxic people..So jika kamu merass potato saat ini, ingatlah untuk sugesti hal positif ke dirimu sendiri: someday I'll turn into fries and everybody all want me then. Sejak kapan generasi milenial macam kita menolak junk food?Jepret jepret 📸 by Co Founder @beautiesquad, @phirlyv.. #edisipengenmcd #insommiapositivethought #clozetteid